BOJONEGORO, – Bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Dandim 0813 Bojonegoro, Letkol Inf Bambang Hariyanto, turut menghadiri acara peresmian Pasar Wisata yang berada di jalan Kopral Kasan, Kelurahan Banjarejo, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro, Jum’at (7/1/2022).
Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya (DPKPCK) Kabupaten Bojonegoro, Adi Witjaksono, menjelaskan, pengerjaan fisik telah selesai dan saat ini dilaksanakan peresmian. Luas total bangunan yakni 15.335, 6 meter persegi. Terdiri dari dua bangunan yaitu Gedung A dan Gedung B masing-masing dua lantai. Di dalamnya terdapat sebanyak 206 kios, 951 los basah dan 559 los kering.
Selain itu dibangun juga sejumlah fasilitas di antaranya Mushola dan kamar mandi di setiap lantai. Serta fasilitas umum lain meliputi kantor pengelola pasar, lahan parkir yang dapat menampung sekitar 39 mobil dan 112 motor.
“Bangunan pasar wisata itu juga dilengkapi dengan fasilitas loading dock atau tempat bongkar muat barang, serta fasilitas K3 seperti instalasi fire hydrant dan fire alarm sistem. Kemudian untuk pengelolaan lingkungan, Pasar Wisata ini dilengkapi juga dengan IPAL dan TPS, ” terangnya.
Baca juga:
Danrem 082/CPYJ Ajak Perwira Refresing
|
Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah, dalam sambutanya menyampaikan bahwa pembangunan pasar wisata ini merupakan program pemerintah dan telah tercantum di dalam RPJMD.
“Jadi pembangunan pasar wisata adalah salah satu program yang tertuang di RPJMD, dari tujuh belas program besar itu salah satunya yaitu modernisasi pasar-pasar tradisional, buka saja ada di RPJMD, ” ujarnya.
Terkait konsep modernisasi yakni minimal sarana prasarana, management pasarnya, bahkan tata kelolanya. Inspirasi pembangunan pasar ini terinspirasi dari suatu tempat, yang di sana seolah semua jenis ikan dari seluruh dunia ada.
“Pada saat berkunjung dan melihat dagangan di bawah, dan ketika ingin merasakan masakannya cukup naik ke lantai atasnya sudah tersedia, ” tambah Bupati.
Sebuah nama pasar wisata ini bukan tempat untuk jalan-jalan, namun di sini akan memberikan pelayanan yang seolah bukan pasar tradisional. Oleh karenanya pembangunannya juga telah diatur sedemikian rupa.
“Tadi Kepala Dinas juga sudah menyampaikan, seluruh fasilitas yang disediakan. Untuk di lantai bawah basah dan di lantai atas kering, untuk mengantisipasi apa bila di atas basah dikhawatirkan bocor dan lain-lain, ” tuturnya.
Pembangunan ini sebenarnya telah direncanakan pada tahun 2019 yang lalu, namun berjalannya waktu saat itu masih ada pandemi Covid-19. Sehingga, baru terealisasi di tahun 2021 dengan biaya atau anggaran yang cukup signifikan. “Dengan harapan, dapat memberikan sarana serta prasarana menyenangkan bagi penjual dan pembeli yang berkunjung, ” tandas Bupati Anna Mu’awanah.